DxPPPKS 239 merupakan varietas kelapa sawit yang dirilis pada 17 Mei 2010 sesuai SK Menteri Pertanian No. 1883/Kpts/SR.120/5/2010. Varietasini merupakan hasil persilangan khusus antara dura turunan DA128D xLM270D dengan pisifera turunan LM239T self, dan memiliki keunggulan dalam produksi CPO dan PKO (high CPO, high PKO). DxP PPKS 239 mampu menghasilkan TBS yang tinggi, baik pada usia muda
Profil Visi & Misi. Penghargaan. Pusat Unggulan IPTEK. Akreditas KNAPPP. Akreditas Jurnal PPKS. Sertifikasi ISO, KAN & Perlindungan Varietas. Apresiasi Lembaga Litbang Industri Inovatif. Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI)
PPKSMedan dalam usia ke 104 tahun memperkenalkan 6 produk cerdas (Smart Product PPKS) atau Teknologi 4.0 PPKS. Pertama, Varietas Unggul Berkarakter. PPKS secara terus menerus menghasilkan benih benih unggul sawit yang berkatakter. Diantaranya ada yang tinggi produksi CPO dan PKO-nya dan lain lain, yang terbaru PPKS Medan menghasilkan benih
Bicaramasalah benih unggul, semua orang yang tau sawit, tentu tau PPKS Medan. Balai Benih milik Negara (BUMN) yg sudah berumur 101 tahun di tahun 2017 ini. Namun, tak sedikit orang yang belum tau varietas apa saja yang dimiliki oleh PPKS Medan. Taunya cuma Marehat(Aslinya Marihat) saja. Padahal varietas Marihat ini sudah lama tidak diproduksi.
KBRN Jakarta: Sinergi program antar Kementerian dan Lembaga negara tengah digencarkan guna menghidupkan kembali asa atau semangat para petani sawit yang tengah menghadapi persoalan harga Tandan Buah Segar (TBS) di Indonesia. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. InfoSAWIT, MEDAN – Kandati masa puncak lima tahunan harga minyak sawit global telah lewat, tak berarti pengembangan perkebunan kelapa sawit berhenti begitu saja. Rupanya penanaman kelapa sawit masih berjalan. Ini dibuktikan dengan masih tingginya permintaan benih sawit, salah satunya dari sumber benih sawit nasional Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. Diungkapkan, Marketing Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, Irma, sepanjang periode Januari hingga Juni 2022, PPKS telah membukukan penjualan benih sawit sejumlah butir. Tutur Irma, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka penjualan semester I ini relatif sama dengan tahun lalu. “Bahkan bila dibandingkan pada periode yang sama dengan tahun 2021 maka kenaikan hanya sekitar 0,1% saja,” katanya kepada InfoSAWIT, Rabu 20/7/2022 di Medan. Sebelumnya selama tahun 2021 lalu, PPKS Medan telah membukukan penjualan benih sawit sebanyak butir. Lebih lanjut tutur Irma, sampai saat ini terdapat tiga varietas benih sawit unggulan yang paling banyak diminati pembeli petani sawit swadaya, yakni PPKS Simalungun sebanyak 5,9 juta butir, PPKS 540 sekitar 3,5 juta, dan PPKS Yangambi sejumlah 3,4 juta butir. Provinis Riau masih menjadi daerah yang menjadi konsumen terbesar PPKS dengan permintaan sebanyak sebanyak 2,5 juta benih sawit, lantas disusul Jambi 2,1 juta benih sawit, dan Kalimantan Barat 1,8 juta benih sawit. T5 Dibaca 802 Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE Anda memiliki informasi dan rilis tentang industri sawit, Silakan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke mohon dilampirkan data diri
Jakarta - Pemilihan varietas unggul menjadi kunci intensifikasi sawit untuk meningkatkan produktivitas. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS memiliki banyak varietas unggul yang sudah dirilis sejak 1984-2017 semua varietas sawit milik sumber benih cukup familiar di telinga pekebun sawit. Mungkin tidak banyak yang menyadari jika saat ini Indonesia telah memiliki 35 jenis kelapa sawit. Namun ada jenis varietas yang cukup populer. Bahkan lebih dikenal dari sumber benihnya sendiri, yakni sawit jenis Marihat dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS.Berdasarkan data dari PPKS Medan varietas Marihat memiliki potensi produksi 12 tandan per tahun dengan berat tandan 17 kg untuk setiap pohon. Dengan potensi minyak 6,7 ton/ha/tahun. Menariknya tanaman ini sudah berbuah sejak umur 14 – 18 bulan dan sudah dapat dipanen setelah umur 30 Marihat, PPKS sebenarnya sudah merilis banyak varietas unggul sawit sejak tahun 1984 hingga 2017. "Meskipun dari 1984, varietas Sungai Pancur 1 Var. Dumpy masih digemari juga pekebun sawit," sebut Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS, Ratnawati Nurkhoiry dalam webinar "Mendorong Realisasi PSR" yang digelar Tabloid Sinar Tani bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit BPDPKS, Rabu 09/03.Untuk diketahui, Varietas DyP Sungai Pancur I SP-I atau yang lebih dikenal sebagai Varietas Dumpy, merupakan varietas dengan keunggulan spesifik laju pertumbuhan meninggi yang lambat kurang dari 55 cm/tahun. Dengan karakter ini, Varietas Dumpy mampu mencapai umur ekonomi hingga 30 tahun atau lebih lama dari varietas pertumbuhan yang lambat, Dumpy juga mempunyai keragaan batang yang relatif besar, sehingga cocok di tanam di lahan pasang surut untuk mengurangi potensi rebah dan doyong. Varietas Dumpy ini sesungguhnya adalah hasil persilangan antara Dura Dumpy dan Psifera turunan SP540. Dura Dumpy merupakan mutan dari Dura Deli yang diintroduksi dari Elmina, Malaysia dan hanya dimiliki oleh Pusat penelitian Kelapa Sawit PPKS.TeneraHampir sebagian besar tanaman kelapa sawit unggul untuk kepentingan komersial adalah berjenis Tenera DxP. Dimana jenis tersebut dihasilkan dengan menyilangkan Dura dan Psifera. Sawit tenera dianggap sebagai jenis sawit terbaik karena setiap buah bisa menghasilkan kuantitas minyak yang besar yang terkandung dalam mesocarp daging sawit yang berwarna kuning. Sawit jenis ini menghasilkan jumlah tandan buah yang sangat banyak. Karenanya, di tahun 1985, PPKS merilis varietas DxP Bah Jambi, DxP Dolok Sinumbah, DxP Marihat, DxP Avros, DxP Yangambi dan DxP La Me. Tahun 2003, PPKS memiliki varietas DxP Langkat potensi CPO hingga 8,3 ton/ha/tahun yang cocok ditanam di areal bergelombang dan berbukit. Varietas ini juga dapat mulai berbuah pada umur 22 bulan setelah lainnya adalah DxP Simalungun yang tergolong quick starter dan prosentase mesokarp lapisan tengah buah sawit yang tebal, berserabut, banyak mengandung minyak per buah cukup tinggi. Dengan adaptasi yang cukup luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan baik wilayah datar maupun tahun 2007, PPKS merilis varietas DxP PPKS 540 dengan keunggulan seperti DxP Simalungun karena termasuk kelompok SP 540 yakni varietas yang dihasilkan dari tetua Pisifera turunan 540 murni yang hanya dimiliki oleh PPKS. Selain itu, di tahun 2007 PPKS juga menghasilkan varietas DxP PPKS 718 yang memiliki keunggulan bobot tandan relatif besar, kandungan rendemen minyak dan mesokarp jauh lebih tinggi dari varietas kelompok tahun 2010, dihasilkan varietas DxP PPKS 239 yang memiliki tandan yang besar juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya dari kelompok Yangambi. Varietas ini cocok dikembangkan untuk industri pangan maupun non tahun 2017, dihasilkan DxP 540 NG dimana memiliki memiliki rata-rata produksi 28,1 ton/ha/tahun dengan bobot tandan rata-rata 15,4 kg untuk tanaman 6- 9 tahun. Sementara potensi CPO bisa mencapai 7,53 – 8,1 ton per ha per tahun. Hal yang menarik adalah mesokarp per buah bisa mencapai 84,5 % - 87,5 persen. Dengan ketebalan cangkang sedang. Sementara keunggulan lainnya D x P 540 NG moderat tahan ganoderma. Kehadiran varietas ini diharapkan tidak saja memberikan manfaat bagi pekebun melalui kandungan minyaknya yang tinggi. Juga melalui ketahanan terhadap ganoderma mengingat saat ini sebagaian besar perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah dan akan memasuki siklus kedua, pada masa dimana serangan ganoderma mulai dijumpai.
ppks medan varietas sawit