Adapunprosesnya, yaitu : Suhu tinggi pada perut bumi akan terus bergejolak, dan ketika ada celah lubang, maka lava cair yang panas itu akan keluar. Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan° menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30°. Pada suhu ini, cairan lava akan membeku dan membentuk batuan beku atau kerak. TERBENTUKNYAKEPULAUAN INDONESIA Teori terbentuknya bumi Banyak teori satu diantaranya teori Big Bang (Dentum an Besar) Menurut Stephen Hawking (ilmuwan Ingris), teori ini menytakan bahwa alam semesta semula berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh jagad raya=500 juta tahun cahaya. Prosesterbentuknya kepulauan indonesia. 3 proses terbentuknya kepulauan indonesia dapat dijelaskan menurut teori continental drift yaitu pada saat awal pembentukan benua dahulunya enam benua yang ada di bumi menjadi satu benua yang utuh.Adalah proses terbentuknya daratan yang terjadi di asia adalah akibat proses pergerakan anak benua india ke utara yang bertabrakan dengan. TeoriBig Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah SWT. Terdapat banyak teori tentang proses pembentukan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Daftar Isi Apa Itu Teori Big Bang? Siapa yang Menemukan Teori Big Bang? Pengenalan Teori Big Bang ke Muka Umum Proses Terbentuknya Galaksi Pernah mendengar teori Big Bang dalam pelajaran fisika di bangku sekolah? Teori Big Bang adalah teori yang membahas bagaimana alam semesta ini dikemukakan oleh warga asal Belgia yang ingin mengembangkan pemaparan kosmolog lain. Berikut adalah penjelasannya!Apa Itu Teori Big Bang?Mengutip teori Big Bang adalah penjelasan mengenai cara alam semesta terbentuk. Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tak terhingga. Titik tunggal ini mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terduga dalam 13,8 miliar tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal yang Menemukan Teori Big Bang?Penemuan teori Big Bang ditemukan oleh Georges Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan. Namun, proses penemuan teori Big Bang sebenarnya berawal dari penemuan-penemuan teori lainnya yang kemudian dikembangkan oleh Georges tahun 1922, seorang kosmolog sekaligus matematikawan Rusia bernama Alexander Friedman menemukan solusi untuk persamaan bidang relativitas umum Albert Einstein yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Einstein yang pada dasarnya lebih percaya dengan alam statis dan abadi segera menambahkan konstanta kosmologis ke dalam persamaannya, yaitu kerapatan energi dari ruang. Lalu, ia menghilangkan pendekatan ekspansi yang mendukung alam semesta pada 1912, sudah ada bukti pengamatan yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Astronom Amerika Vesto Slipher telah mengamati galaksi spiral yang dianggap sebagai "nebula spiral" karena para astronom belum mengetahui keberadaan galaksi di luar Bima Sakti. Vesto melihat bahwa semua nebula bergerak menjauhi pada tahun 1924, astronom Edwin Hubble mampu mengukur jarak antara para nebula dan menemukan bahwa keberadaannya sangatlah jauh, bahkan tidak termasuk ke dalam Bima Sakti. Faktanya, Bima Sakti hanyalah satu dari banyak galaksi dan para nebula ini adalah galaksi itu memasuki tahun 1927, pastor Katolik Roma dan fisikawan Georges Lemaitre menghitung solusi Friedman dan menyarankan bahwa alam semesta harus mengembang. Hubble, pada tahun 1929, mendukung teori tersebut dan menemukan korelasi antara jarak galaksi. Galaksi bergerak menjauh lebih cepat, sesuai dengan dugaan solusi mengekstrapolasi memperluas data di luar data yang sudah ada ketika menemukan data bahwa materi alam semesta mencapai kepadatan dan suhu tak terbatas pada waktu yang terbatas di masa lalu. Hal ini berarti alam semesta dimulai dari titik materi yang sangat kecil dan padat, disebut sebagai atom Teori Big Bang ke Muka UmumMeski teori Big Bang telah diterima oleh hampir seluruh astronom saat ini, astronom pada tahun 1930-an memiliki kesulitan untuk menerima fakta bahwa alam semesta mengembang. Lemaitre mempublikasikan sebuah makalah pada tahun 1927 yang memberikan solusi menarik untuk persamaan relativitas umum terkait kasus alam semesta yang Friedmann hanya tertarik pada matematika sebagai solusi ideal dan tidak mengejar fakta bahwa persamaan relativitasnya menggambarkan alam semesta yang berikutnya, Lemaitre kembali mengeksplorasi konsekuensi logis dari alam semesta yang mengembang. Ia mengusulkan titik waktu yang terbatas sebagai asal dari alam semesta. Bila alam semesta benar mengembang, titik awalnya lebih kecil di masa lalu, kemudian semua materi di alam semesta dulu bersama dalam keadaan yang sangat Lemaitre menganggap alam semesta pada awalnya adalah partikel tunggal yang hancur dalam ledakan sehingga menghasilkan ruang dan waktu serta perluasan alam semesta yang berlanjut hingga hari Terbentuknya GalaksiMengutip seluruh alam semesta terkondensasi ke dalam singularitas atau titik dalam ruang waktu yang sangat kecil dengan titik kepadatan dan panas yang tak terbatas sejak 13,7 miliar tahun yang sebuah ledakan tiba-tiba terjadi, menggelembungkan alam semesta ke luar lebih cepat dari kecepatan cahaya. Periode ini merupakan inflasi kosmik yang berlangsung selama sepersekian detik, sekitar 10 sampai 32 inflasi kosmik berhenti secara misterius, deskripsi teori Big Bang menjadi lebih sederhana. Partikel, atom, dan hal-hal yang menjadi bintang dan galaksi mulai mengisi alam segala hal yang ada di alam semesta masih sangat panas, sekitar 10 miliar derajat Fahrenheit 5,5 miliar celcius, kosmos berisi beragam partikel fundamental seperti neutron, elektron, dan proton, dan partikel lainnya yang membentuk segala hal yang ada pada saat bebas menyebabkan cahaya foton menyebar seperti sinar matahari dari tetesan air di awan. Namun, elektron bebas bertemu dengan nukleus dan menciptakan atom netral seiring waktu. Atom juga bisa bertemu dengan muatan listrik positif dan negatif yang sama sehingga memungkinkan sinar cahaya muncul tahun setelah Big Bang. Cahaya ini disebut sebagai penjelasan tentang teori Big Bang, teori yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari partikel tunggal yang meledak dan menyebar sehingga membentuk alam semesta seperti sekarang ini. Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan yang berusaha mengembangkan penemuan Alexander Friedman. Simak Video "MAKI Bakal Bawa Perkara 75 Pegawai KPK ke MK" [GambasVideo 20detik] des/fds Bagikan Mengamati lingkungan Terbentuknya Kepulauan Indonesia – Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan bumi kita yang terhampar luas ini untuk kehidupan dan kepentingan hidup bumi ini hidup berbagai flora dan fauna serta tempat bersemainya manusia dengan bisa menyaksikan keindahan alam, kita bisa beraktivitas dan berikhtiar memenuhi kebutuhan hidup harus kita pahami bahwa bumi kita juga sering menimbulkan aktivitas lempeng bumi yang kemudian melahirkan gempa baik tektonis maupun vulkanis, bahkan sampai menimbulkan contoh tentu kamu masih ingat gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh, gempa di Yogyakarta, di Papua dan beberapa daerah lain, termasuk beberapa gunung api tersebut telah mengakibatkan ribuan nyawa melayang dan harta benda yang hilang. Fenomena alam yang terjadi itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas panjang bumi kita sejak proses terjadinya alam semesta ratusan, ribuan, bahkan juta tahun yang tersebut secara geologis mengalami beberapa tahapan atau pembabakan ini kita mencoba menelaah tentang pembabakan waktu alam secara geologis dan terbentuknya Kepulauan Indonesia. Memahami Teks Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” Big Bang, yang dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan, misalnya ilmuwan besar Inggris, Stephen ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagat raya itu luasnya mencapai radius 500 juta tahun gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagat samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Seperti halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya masing-masing. Selanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahunTerjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung gunung, benua, dan makhluk hidup yang paling proses evolusi bumi terbagi menjadi beberapa periode sebagai berikut. Azoikum Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira kira 350 juta yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140 juta yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini terbagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Kuarter. Zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup. Merujuk pada tarikh bumi di atas, sejarah Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan adanya manusia, bumi kepulauan ini hanya ada flora dan fauna yang masih sangat kecil dan juga harus menjalani evolusi terus-menerus untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti seleksi alam. Gugusan kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di belahan letak ini memainkan peran strategis sejak zaman kuno sampai sebelum itu marilah kita sebentar berkenalan dengan kondisi alamnya, terutama unsur-unsur geologi atau unsur-unsur geodinamika yang sangat berperan dalam pembentukan Kepulauan Indonesia. Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan tinggi ini terus-menerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu. Ketika ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava cair. Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak benua daratan dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis. Sebagian wilayah Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi pergerakan lempeng ke atas, obduksi pergerakan lempeng ke bawah dan kolisi tumbukan lempeng.Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung hingga lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang berbeda semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu. Pada masa Paleozoikum masa kehidupan tertua keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami, sehingga menyebabkan daratan Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu. Sebagian besar daratan Sumatra, Kalimantan, dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu kala Pliosen sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan pada gilirannya menimbulkan tumbuhnya atau mungkin lebih tepat terbentuk rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar gunung, dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal sebagai kegiatan tektonis tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Sulawesi daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen 1,8 juta tahun lalu.Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun tektonis. Letak Kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Kekayaan alam dan kondisi geografis ini telah mendorong lahirnya penelitian dari bangsa-bangsa sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah penelitian Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan sebelah timur disebut dengan Australia Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea. Merujuk pada tarikh bumi di atas, keberadaan manusia di muka bumi dimulai pada zaman Kuarter sekitar tahun lalu atau disebut juga zaman zaman es karena selama itu es dari kutub berkali-kali meluas sampai menutupi sebagian besar permukaan bumi dari Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika itu terjadi karena panas bumi tidak tetap, adakalanya naik dan adakalanya ukuran panas bumi turun dratis maka es akan mencapai luas yang sebesar-besarnya dan air laut akan turun atau disebut zaman jika ukuran panas naik, maka es akan mencair, dan permukaan air laut akan naik yang disebut zaman Glasial dan zaman Interglasial ini berlangsung silih berganti selama zaman Diluvium Pleistosen.Hal ini menimbulkan berbagai perubahan iklim di seluruh dunia, yang kemudian mempengaruhi keadaan bumi serta kehidupan yang ada diatasnya termasuk manusia, sedangkan zaman Aluvium Holosen berlangsung kira-kira tahun yang lalu hingga sekarang ini. Sejak zaman ini mulai terlihat secara nyata adanya perkembangan kehidupan manusia, meskipun dalam taraf yang sangat sederhana baik fisik maupun kemampuan demikian dalam rangka untuk mempertahankan diri dan keberlangsungan kehidupannya, secara lambat laun manusia mulai mengembangkan kita bangsa Indonesia memiliki temuan bermacam-macam jenis manusia purba beserta hasil-hasil kebudayaannya, sehingga sejak akhir abad ke-19 para ilmuwan tertarik untuk melakukan kajian di negeri kita. Bagikan Sudah membaca Proses pembentukan bumi menurut teori big bang User Rating 2 votes Proses pembentukan bumi menurut teori big bang. Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Kali ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran satu diantara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” Big Bang, seperti dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan, seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, material yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh ledakan dahsyat Teori big bangLedakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagat semesta. Di samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari induknya. Jadi di mana ada anak ayam di situ pasti ada halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa dibanding dengan bintang alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya masing-masing. Proses pembentukan bumi menurut teori big bang foto/istimewaProses evolusi alam semestaSelanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat juga Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di IndonesiaIlmu paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu geologis. Masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua, dan makhluk hidup yang paling sederhana. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Kuarter. Zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup. Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia adalah proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia yang adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi. Ini terjadi dengan proses seperti ini Indonesia dengan luas wilayah Km persegi yang secara geografis terletak di antara dua benua Benua Asia dan Benua Australia dan dua samudra Samudra Hindia dan samudra Pasifik. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang memiliki buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang sudah di daftarkan ke PBB, yang di identifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB. Ini bisa kita lihat dari peran Indonesia dalam PBB yang berhubungan langsung dengan banyaknya pulau yang terbentuk di Indonesia. Secara zoogeografi, Indonesia di pisahkan oleh garis Wallace, garis inilah yang memisahkan bagian barat Oriental region Indo-malayan sub region dan bagian timur Australian region Austro-malayan subregion.Sejarah Terbentuknya Kepulauan IndonesiaGaris ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo wilayah Indonesia di sebut Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kita bisa lihat juga tempat bersejarah di Jawa Barat yang bisa juga kita datangi dan untuk bisa datang ke tempat bersejarah itu. Selain terdapat banyak pulau kecil di daerah Jawa, anda juga bisa temukan banyak tempat bersejarah yang bisa di kunjungi, dan sering di kunjungi oleh banyak wisatawan asing maupun pada bagian timur terdapat, pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di dalam sekitarnya. Hal ini di karenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia. Jika kita ke daerah bagian Australia, anda juga bisa sebelumnya melihat atau mempelajari sejarah kemerdekaan Australia untuk bisa memperlengkapi anda juga dalam hal ini, agar bisa lebih memahami banyak hal yang lebih baik, saat datang ke daerah atau pulau-pulau memang terkenal dengan negara kepulauan terbesar di dunia. 2/3 wilayah negara ini adalah lautan, berjajar di atasnya belasan ribu pulau yang sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke. Ada garis pantai yang panjang juga, juga hutan tropis yang menghijau karena banyak menerima air hujan tahunan. Inilah pasti suatu pemandangan yang indah yang bisa kita lihat dan perhatikan dengan baik, dari kejauhan. Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi bagian juga bisa tertarik ketika mempelajari sejarah museum geologi Bandung secara singkat ketika mempelajarinya, karena anda bisa melihat dengan jelas, sejarahnya lengkap. Pergerakan lempeng bumi inilah yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya. Banyak yang berpendapat, proses yang terjadi pada 20-36 juta tahun yang lalu itu, menyebabkan sebagian anak benua di selatan terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan-gugusan pulau Nusantara yang merupakan mata rantai gunung berapi. Anda bisa lihat juga sejarah Gunung Lawu dari segi keunikan nya, sampai pada mitos nya yang banyak pendapat dari orang-orang yang ilmu kebumian yang lazim saat ini, Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng adalah teori yang menjelaskan pergerakan kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti yang sekarang kita sedang alami. Pergerakan ini di awali dengan menunjam nya lempeng dasar samudera yang di sebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat inilah terbentuk palung laut dasar laut yang dalam dan memanjang. Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia menjadi rawan akan terjadinya gempa bumi. Padahal Indonesia terletak pada pertemuan 4 lempeng besar dunia. Jika anda tertarik untuk mempelajari sejarah danau Singkarak ini bisa bantu anda untuk lebih mengenal banyak hal lagi tentang danau-danau yang ada, dalam pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan deretan Gunung Berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, seta parit samudera yang tak lain adalah Parit Jawa Sunda. Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Jika anda ke Jawa, anda akan temukan sejarah candi Kedaton yang tak kalah menarik untuk di pelajari, dan di kunjungi tempatnya untuk berwisata di sana. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan tiga tipe tersebut, terbentuknya kepulauan Indonesia dapat di jelaskan sebagai batas lempeng Konvergen, di mana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari Utara. Jadi, dapat di simpulkan bahwa pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat di rasakan di permukaan bumi adalah adanya lava cairan lautan magma pijar yang mengalir ke luar dari dalam bumi. Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini di kenal sebagai Island Arc. Kalau pulau-pulau kecil sendiri, terbentuk dengan cara yang lebih sederhana, di bandingkan dengan pembentukan pulau besar lainnya yang ada di Indonesia. Pulau itu berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau para ahli sendiri, posisi pulau-pulau di kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke alam tekanan dan suhunya semakin tinggi juga. Pada suhu yang tinggi itu, material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu terbentuk cairan panas. Pergerakan inilah yang akhirnya memisahkan kepulauan Indonesia dengan lempeng-lempeng lainnya. Pembentukan daratan yang semakin luas itu merupakan proses terbentuknya kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal ini telah berlangsung sejak kala Pilosen hingga awal Pleistosen 1,8 juta tahun yang lalu. Pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu Mya. Pada Periode Quaternary sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. Sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB Pulau-pulau tersebut terbentuk. Karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, makahasil yang dapat dirasakan di permukaan Bumi adalah adanya lava. Lama kelamaan lava tersebutmemadat bertambah besar membentuk sebuah gunung deretan pegunungan busur seperti ini kita kenal sebagai Island Arc dalam istilah Sulawesi Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut. Oleh karenanya, pulau Sulawesi bentuknya aneh gitu. Pulau Irian Jaya dan Kalimantan Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, merekaterbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi, sesuai teori Plate Tectonic yang menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratab di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwanadi Selatan dan Laurasiadi Utara.Seiring waktu berjalan kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadipecahan benua-benua seperti sekarang ini, Asia, Afrika, Amerika, Australia, dulunya adalah satupualu kecil, contonhnya Kep. Seribu dll Proses terbentuknya pulau-pulau ini, sangatsederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang lautlainnya. Semakin lama semakin besar, dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau Terbentuknya Kepulauan IndonesiaTeori Terbentuknya Kepulauan Indonesia Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” Big Bang, seperti dikemukaan oleh sejumlah ilmuwan dan yang mutakhir seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius tahun gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi-galaksi bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad semesta. Di samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di angkasa. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari di mana ada anak ayam di situ pasti ada halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat Paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua dan makhluk hidup yang paling sederhana. Proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Quarter, zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai pada tarikh bumi di atas, sejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi tumbuhan flora dan fauna yang masih sangat kecil dan juga harus menjalani evolusi terusmenerus untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti seleksi kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di belahan letak ini memainkan peran strategis sejak zaman kuno sampai sekarang. Namun sebelum itu marilah kita sebentar berkenalan dengan kondisi alamnya, terutama unsur-unsur geologi atau unsurunsur geodinamika yang sangat berperan dalam pembentukan Kepulauan para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat ke dalam tekanan dan suhunya semakin suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terusmenerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak benua daratan dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempenglempeng tersebut dapat berupa subduksi pergerakan lempeng ke atas, obduksi pergerakan lempeng ke bawah dan kolisi tumbukan lempeng.Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempenglempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempenglempeng tersebut masih terus berlangsung hingga lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang masa Paleozoikum masa kehidupan tertua keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami, sehingga menyebabkan daratan Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun besar daratan Sumatra, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu kala Pliosen sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Ini pada gilirannya menimbulkan tumbuhnya atau mungkin lebih tepat terbentuk rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar gunung, dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal sebagai kegiatan tektonis tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia. Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen 1,8 juta tahun lalu.Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun Kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Kekayaan alam dan kondisi geografis ini telah mendorong lahirnya penelitian dari bangsabangsa sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah peneliti Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah barat. Zona di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan timur disebut dengan Australia Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea.

proses terbentuknya kepulauan indonesia menurut teori big bang